Halaman Utama

Selasa, 18 Juni 2013

Sejauh mana Pengaruh Teknologi Komunikasi terhadap Kebudayaan dalam Indonesia


Salam sejahtera untuk semua, semoga dalam keadaan sehat dan berbahagia. Pada kesempatan kali ini saya dan teman-teman saya diberi tugas oleh dosen ilmu budaya dasar yang bertema “Sejauh mana Pengaruh  Teknologi terhadap Kebudayaan di Indonesia”. Sebelum membahas lebih dalam, saya ingin memberikan sedikit pendapat saya tentang budaya, hehe…

Menurut saya, budaya adalah suatu karya/karsa yang dibuat oleh masyarakat di daerah tertentu secara turun-temurun sehingga akan menjadi ciri khas dan kebiasaan masyarakat tertentu. Karya tersebut bisa berupa kebiasaan/tingkah laku, benda, bahasa, kerajinan, karya seni, alat musik, busana dan masih banyak lagi. Dengan adanya budaya khas dari setiap daerah, tentu hal ini akan menguatkan jati diri dan identitas Negara Indonesia. Kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic (Herskovits).

Kemudian teknologi. Menurut saya, teknologi adalah suatu alat yang dapat mempermudah aktivitas/kerja manusia. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia (Wikipedia Bahasa Indonesia). Jadi, teknologi komunikasi menurut saya pribadi adalah suatu alat/perangkat yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, mau pun sebaliknya.

Teknologi komunikasi tentu bermanfaat bagi masyarakat, sebab teknologi komunikasi pasti memberikan informasi, dan informasi penting untuk kelangsungan hidup manusia. Informasi menunjang strategi, bisnis, kehidupan, pola pikir dan menambah ilmu pengetahuan.

Sejauh mana pengaruh teknologi komunikasi terhadap kebudayaan dalam Indonesia? Ya, tentu saja sangat jauh dan menurut saya hampir ke akarnya. Maksudnya adalah dengan adanya teknologi komunikasi, kebudayaan di Indonesia dapat terus eksis (tetap ada) hingga saat ini. Dengan saling berkomunikasi kita mendapatkan informasi dan dari informasi itulah kita tahu bahwa reog ponorogo, wayang golek, batik tullis, bahasa jawa/sunda, tari kecak, jaipong dan masih banyak lagi adalah warisan kebudayaan Indonesia! Indonesia kaya akan budaya. Maka dari itu, pengaruh teknologi komunikasi dapat menjadi baik atau pun buruk bagi kebudayaan Negara Indonesia.

Menurut saya pribadi, dampak baiknya adalah kita dapat mengenalkan kebudayaan kita kepada Negara lain melalui teknologi komunikasi seperti internet. Dengan mengupload gambar-gambar tanah air Indonesia dan beragam kebudayaannya di google saja, kita dapat mengenalkan jati diri/identitas Negara kita, menandakan kita adalah masyarakat Indonesia yang merdeka dan memiliki ciri khas tersendiri. Dengan hal tersebut, Negara kita tentu akan diakui oleh dunia internasional. Tidak hanya itu, dengan mengenalkan kebudayaan, tentu akan menjadi daya tarik terendiri bagi penikmatnya. Contohnya banyak orang asing yang datang ke pulau bali dan pulau Indonesia lainnya untuk berlibur dan mengenal karakter masyarakat/budaya Indonesia. Hal ini tentu berdampak baik dari segi ekonomi serta dapat melanggengkan hubungan/kerjasama internasional antara Indonesia dengan Negara lain.

Kemudian, dampak buruknya adalah dalam berkomunikasi tidak memandang status dan usia. Dengan kelonggaran tersebut, tentu pasti ada lubang yang dapat menjatuhkan kebudayaan Negara kita. Sebab informasi yang melimpah keluar-masuk akan sulit terkontrol. Sebut saja Malaysia. Kenyataannya, anda dapat membuktikannya sendiri dengan mengetik “budaya indonesia yang diklaim malaysia” maka apa yang anda ketik akan menjadi top search di google.

Berikut 10 kebudayaan Indonesia yang diklaim Malaysia yang saya kutip dari (http://www.belantaraindonesia.org/2012/06/10-budaya-indonesia-yang-pernah-di.html) :
1.       Batik
2.       Lagu rasa sanyange
3.       Reog ponorogo
4.       Wayang kulit
5.       Kuda lumping
6.       Rendang padang
7.       Keris
8.       Angklung
9.       Tari pendet dan tari piring
10.   Gamelan jawa

Hal ini tentu berbahaya bagi Negara kita, sebab ini adalah pencurian. Dengan hal tersebut tentu dapat menghilangkan identitas kita sebagai warga Negara yang berkebudayaan Indonesia. Tidak hanya itu saja, seperti yang saya ungkapkan sebelumnya, arus informasi yang tidak terkontrol dapat menyisipkan kebudayaan asing yang mampu melengserkan kebudayaan kita sendiri.

Maka dari itu, sebagai warga Negara Indonesia, mari kita bersama-sama melestarikan dan melindungi warisan kebudayaan kita agar tidak direnggut oleh Negara lain. Lestarikan kebudayaan kita melalui pendidikan dan pertahankan hingga turun-temurun karena kebudayaan Negara Indonesia adalah identitas kita.



Sekian dan terimakasih.. semoga bermanfaaat ^_^

________________________________________________________________________________


Nama : Dimas Bayu Putra
NPM   : 52412119
Kelas : 1IA06