Salam sejahtera
untuk semua, semoga dalam keadaan sehat dan berbahagia. Pada kesempatan kali
ini saya dan teman-teman saya diberi tugas oleh dosen ilmu budaya dasar yang
bertema “Sejauh mana Pengaruh Teknologi
terhadap Kebudayaan di Indonesia”. Sebelum membahas lebih dalam, saya ingin memberikan sedikit pendapat saya tentang budaya, hehe…
Menurut saya,
budaya adalah suatu karya/karsa yang dibuat oleh masyarakat di daerah tertentu secara
turun-temurun sehingga akan menjadi ciri khas dan kebiasaan masyarakat tertentu.
Karya tersebut bisa berupa kebiasaan/tingkah laku, benda, bahasa, kerajinan, karya
seni, alat musik, busana dan masih banyak lagi. Dengan adanya budaya khas dari setiap
daerah, tentu hal ini akan menguatkan jati diri dan identitas Negara Indonesia.
Kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic (Herskovits).
Kemudian teknologi.
Menurut saya, teknologi adalah suatu alat yang dapat mempermudah
aktivitas/kerja manusia. Teknologi adalah
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia
(Wikipedia Bahasa Indonesia). Jadi, teknologi komunikasi menurut saya pribadi
adalah suatu alat/perangkat yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok,
mau pun sebaliknya.
Teknologi komunikasi
tentu bermanfaat bagi masyarakat, sebab teknologi komunikasi pasti memberikan
informasi, dan informasi penting untuk kelangsungan hidup manusia. Informasi menunjang
strategi, bisnis, kehidupan, pola pikir dan menambah ilmu pengetahuan.
Sejauh mana
pengaruh teknologi komunikasi terhadap kebudayaan dalam Indonesia? Ya, tentu
saja sangat jauh dan menurut saya hampir ke akarnya. Maksudnya adalah dengan
adanya teknologi komunikasi, kebudayaan di Indonesia dapat terus eksis (tetap
ada) hingga saat ini. Dengan saling berkomunikasi kita mendapatkan informasi
dan dari informasi itulah kita tahu bahwa reog ponorogo, wayang golek, batik
tullis, bahasa jawa/sunda, tari kecak, jaipong dan masih banyak lagi adalah
warisan kebudayaan Indonesia! Indonesia kaya akan budaya. Maka dari itu,
pengaruh teknologi komunikasi dapat menjadi baik atau pun buruk bagi kebudayaan
Negara Indonesia.
Menurut saya
pribadi, dampak baiknya adalah kita dapat mengenalkan kebudayaan kita kepada Negara
lain melalui teknologi komunikasi seperti internet. Dengan mengupload
gambar-gambar tanah air Indonesia dan beragam kebudayaannya di google saja,
kita dapat mengenalkan jati diri/identitas Negara kita, menandakan kita adalah
masyarakat Indonesia yang merdeka dan memiliki ciri khas tersendiri. Dengan hal
tersebut, Negara kita tentu akan diakui oleh dunia internasional. Tidak hanya
itu, dengan mengenalkan kebudayaan, tentu akan menjadi daya tarik terendiri
bagi penikmatnya. Contohnya banyak orang asing yang datang ke pulau bali dan
pulau Indonesia lainnya untuk berlibur dan mengenal karakter masyarakat/budaya Indonesia.
Hal ini tentu berdampak baik dari segi ekonomi serta dapat melanggengkan
hubungan/kerjasama internasional antara Indonesia dengan Negara lain.
Kemudian, dampak
buruknya adalah dalam berkomunikasi tidak memandang status dan usia. Dengan kelonggaran
tersebut, tentu pasti ada lubang yang dapat menjatuhkan kebudayaan Negara kita.
Sebab informasi yang melimpah keluar-masuk akan sulit terkontrol. Sebut saja Malaysia.
Kenyataannya, anda dapat membuktikannya sendiri dengan mengetik “budaya
indonesia yang diklaim malaysia” maka apa yang anda ketik akan menjadi top
search di google.
Berikut 10
kebudayaan Indonesia yang diklaim Malaysia yang saya kutip dari (http://www.belantaraindonesia.org/2012/06/10-budaya-indonesia-yang-pernah-di.html)
:
1. Batik
2. Lagu
rasa sanyange
3. Reog
ponorogo
4. Wayang
kulit
5. Kuda
lumping
6. Rendang
padang
7. Keris
8. Angklung
9. Tari
pendet dan tari piring
10. Gamelan
jawa
Hal ini tentu
berbahaya bagi Negara kita, sebab ini adalah pencurian. Dengan hal tersebut
tentu dapat menghilangkan identitas kita sebagai warga Negara yang
berkebudayaan Indonesia. Tidak hanya itu saja, seperti yang saya ungkapkan
sebelumnya, arus informasi yang tidak terkontrol dapat menyisipkan kebudayaan
asing yang mampu melengserkan kebudayaan kita sendiri.
Maka dari itu,
sebagai warga Negara Indonesia, mari kita bersama-sama melestarikan dan melindungi
warisan kebudayaan kita agar tidak direnggut oleh Negara lain. Lestarikan kebudayaan
kita melalui pendidikan dan pertahankan hingga turun-temurun karena kebudayaan Negara
Indonesia adalah identitas kita.
Sekian dan
terimakasih.. semoga bermanfaaat ^_^
________________________________________________________________________________
Nama : Dimas Bayu Putra
NPM : 52412119
Kelas : 1IA06